Minggu, 15 Januari 2012

Penonton Tumpah di Solo, Nobar Streaming di Malang



nblindonesia.com - 16/01/2012

LAGA terakhir seri kedua Flexi NBL Indonesia di Sritex Are na, Solo, kemarin, benar-benar heboh. Lebih dari 5.000 penonton bergantian menyaksikan
empat laga yang digelar. Serunya atmosfer pertandingan menjalar ke Malang. Komunitas basket di kota itu menggelar nonton bareng livestreaming.

Seri kedua Flexi NBL Indonesia 2011-2012 berakhir spektakuler di Solo. Pada hari terakhir Minggu kemarin (15/1), hampir 5.000 penonton datang menyaksikan empat laga penutup. Bahkan sempat menyesaki Sritex Arena, hingga harus berdiri-berdiri di sisi lapangan.

Hujan yang mengguyur Solo juga tidak menyurutkan antusias penggemar. Meski itu berarti mereka harus kehujanan ketika mengantre tiket di luar arena.


"Luar biasa animo Solo. Dukungan penonton di sini membuat saya seolah tak punya lelah di dalam lapangan. Salut untuk mereka," puji Xaverius Prawiro, guard Dell Aspac Jakarta, yang kemarin mengalahkan Garuda Speedy Bandung, 60-51.


Menurut penyelenggara dari PT DBL Indonesia, jumlah penonton di Solo ini bahkan mengalahkan total penonton seri pembuka di Bandung, Desember 2011 lalu.


"Totalnya mencapai 20 ribuan orang selama sembilan hari, sekitar 3.000 lebih banyak dari di Bandung. Bila dibandingkan dengan musim lalu, di Solo naik sekitar 20 persen," kata Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia,
commissioner NBL Indonesia.

Itu angka istimewa, mengingat Solo merupakan kota netral, tidak memiliki tim di Flexi NBL Indonesia 2011-2012. Walau sebenarnya kota ini punya sejarah basket yang kuat, dulu punya klub Bhinneka Solo di ajang Kobatama dan Indonesian Basketball League (IBL).


Kehebohan di Sritex Arena pun membuat penggemar basket Solo jadi ingin punya tim kebanggaan lagi. "Solo tidak punya klub, tapi punya fans basket yang fanatik. Lihat saja. Bukan hanya NBL, pertandingan (liga pelajar) DBL juga selalu penuh. Kami tentu ingin suatu saat nanti ada klub lagi dari Solo di NBL," harap Ajeng Prameswari, warga Solo Baru, Sukoharjo.


Penonton di Sritex Arena kemarin tidak sedikit datang dari luar kota. Adi Purbanegara misalnya, yang datang dari Semarang. "Jujur, saya termasuk orang yang pesimistis PT DBL Indonesia bisa membawa basket profesional lebih maju. Tapi setelah mengikuti seri musim lalu dan musim ini, saya akhirnya harus menarik rasa pesimistis itu. PT DBL Indonesia sudah menjawab tantangan berat itu dengan kerja keras mereka.
Basketball is back!" seru Adi.

Tanda-tanda positif kembalinya basket profesional Indonesia juga terekam di luar arena pertandingan. Program tayangan
livestreaming yang disiapkan PT DBL Indonesia bersama Mitranet terus menunjukkan perkembangan baik.

Suasana Sritex Arena kemarin jadi terasa di Kedai Kopi Espresso Bar, di kawasan Sukarno Hatta, Malang, Jatim. Kafe tersebut menyelenggarakan acara nonton bareng
livestreaming untuk komunitas penikmat basket di Malang.

Rata-rata pengunjung dari kalangan perguruan tinggi. Asisten pelatih tim basket Universitas Brawijaya Malang, Billy Satyanegara, termasuk yang hadir. Puluhan peserta nonton bareng sudah datang sejak sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka paling antusias menonton laga antara CLS Knights Good Day Surabaya dan Satria Muda Britama Jakarta, yang dimulai pukul 17.00 WIB.


Sebagian mendukung CLS, sebagian SM. Aplaus paling meriah diberikan kepada pemain SM, Vamiga Michel dan Arki Dikania Wisnu, serta bintang CLS Dimaz Muharri dan Sandy Febiansyakh
. (ru/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar